Kamis, 10 Agustus 2017

Filsafat Shadra



Fazlur Rahman
Pustaka Setia, Bandung 2010
24cm
xviii + 364 hal

Pemesanan/cek stok
Centro Buku Bekas
WA 089508521234

Karya ini mengarah pada penilaian kritis dan analitis atas filsafat Shadra al-Din al-Syirazi yang dikenal dengan Mullah Shadra (w.1641) terutama yang terkandug dalam karya monumentalnya al-Asfar al-Arba’ah. Sebagaimana akan ditunjukkan oleh halaman-halaman berikut system pemikiran Shadra terlepas dari lesulitan-kesulitan internal yang dikandungnya sangat orisinil yang mengungkap caliber intelektual penulisnya yang luar biasa. Di samping memperkenalkan pemikiran Shadra kepada pembaca modern, karya ini diharapkan akan membongkar mitos keyakinan yang telah berakar, yang umumnya beredar di kalangan ilmuwan Islam Barat bahwa filsafat Islam “telah mati” setelah serangan al-Ghazali terhadapnya pada abad ke-11.

Memang, karya penting dalam bidang pemikiran Islam pasca-alghazali selama dua setengah decade ini telah, terutama tentang al-Suhrawardi (w.1911), pendiri Madzhab Iluminasionisme. Tetapi kebanyakan pemikir terkemuka dalam kegiatan tersebut, melaui kecenderungan spiritual mereka sendiri, labih menekankan aspek sufistik dan esoteric kepustakaan ini dengan mengorbankan, demikian saya berkeyakinan, inti intelektual dan filosofisnya yang murni, yang mempunyai nilai dan daya tarik yang besar pada pelajar filsafat modern. Saya telah mencoba menjelaskan dalam Pendahuluan karya ini dengan merujuk langsung kepada Shadra yang nyaris bukan esoteric maupun sufi, meski ia menekankan ntuisi intelektual vis-à-vis penalaran logika murni. Karena itu, karya ini diharapkan akan mendorong kajian filosofis yang sangat dibutuhkan mengingat baru sedikit yang diselidiki, padahal bidang pemikiran Islam begitu kaya.
Fazlur Rahman



ISLAM DAN NESTAPA MANUSIA MODERN


SEYYED HOSSEIN NASR
Pustaka Setia
Cetakan I , 1983
xii + 264 hal
Rp. 65.000

Pemesanan/cek stok
Centro Buku Bekas
WA 089508521234

Secara berangsur-angsur, kekayaan yang terkandung di dalam Islam dan kebudayaannya semakin banyak menarik perhatian kaum pria dan wanita barat ketika perkembangan westernisasi itu sendiri sedang mengancam benteng pertahanan Islam. Karena situasi yang paradox ini maka prinsip-prinsip Islam perlu ditegaskan kembali dan ajaran-ajarannya diuraikan kembali di dalam cabang-cabang tradisi yang bersumber kepada Al-Qur’an. Itulah yang harus kita lakukan jika kita hendak memperkenalkan ajaran-ajaran Islam baik kepada Manusia barat yang sedang mencari jalan keluar dari kekacaubalauan kepada manusia muslim modern yang ingin menemukan cara untuk melawan kekuatan-kekuatan yang mengancam aksistensi kebudayaan Islam itu.

BUku ini merupakan langkah yang bersahaja kea rah tujuan tersebut. Dalam buku ini, kami telah berusaha mengemukakan masalah-masalah penting yang dihadapi oleh manusia-manusia modern baik di Barat maupun di Timur untuk membahas cara-cara mempelajari warisan intelektual dan spirit Islam. Terakhir sekali kami mengajukan cara-cara penerapan ajaran-ajaran Islam tersebut untuk mencari jalan keluar dari kedukaan manusia modern baik yang di Timur maupun di Barat. Kami bukanlah orang-orang yang berpendapat bahwa efek-efek negative dari modernisasi di dunia Barat adalah karena kekurangan-kekurangan yang dimiliki oleh manusia-manusia Barat saja atau efek-efek tersebut dapat dihindarkan di timur. Kami pun tidak ingin membedakan dunia Islam dengan dunia Barat secara geografis maupun secara cultural. Kami lebih berkepentingan dengan kebenaran yaitu kebenaran sebagai yang terkandung di dalam tradisi ad-din dan sebagai criteria terhadap segala aktivitas manusia baik di barat maupun di Timur pada masa lampau masa sekarang, dan masa mendatang. Jadi di sini kami berkepentingan dengan Islam sebagi ekspresi kebenaran yang terakhir ke atas bumi dan sebagai realitas hidup realitas yang dapat memberikan criteria yang dibutuhkan, dengan landasan-landasan permanen yang tidak berubah pada setiap tempat dan zaman, untuk menilai pikiran dan perbuatan ummat manusia yang hidup di atas bumi pada saat ini, tanpa memandang apakah mereka itu orang-orang Barat non-Muslim atau Muslim. Pada saat itu ketika orang-orang Barat semakin tertarik kepada prestasi-prestasi kebudayaan Islam, kami merasakan betapa pentingnya bagi mereka untuk menyadari hakikat dari tradisi Islam tersebut beserta manfaatnya bagi mereka untuk memecahkan problem-problem yang sedang mereka hadapi sekarang ini. Kami juga merasakan bahwa sudah tidba saatnya bagi  unsure-unsur yang telah mengalami modernisasi di dunia Islam untuk menyadari hakikat sesungguhnya dari kekuatan-kekuatan yang telah mempengaruhi mereka itu dan untuk bersiap siaga mempertahankan tradisi Islam dari kekuatan-kekuatan tersebut, kekuatan-kekuatan yang pada saat ini juga merupakan ancaman dari dalam dunia Islam itu sendiri.

Di dalam menyusun buku  ini kami telah mengambil bahan-bahan dari beberapa essay yang telah kami tulis dalam beberapa tahun terakhir, ini sehubungan dengan masalah yang sama. Karena sifat masalah yang kami bahas ini, kami pun terpaksa mengulangi beberapa argumentasi yang telah kami kemukakan di dalam karya-karya kami yang lain. Di dalam penyajian doktrin-doktrin ttradisional beserta aplikasi doktrin-doktrin tersebut kepada situasi masa kini, maka pengulangan argumentasi-argumentasi tersebut hamper tak dapat kami hindarkan, bahkan kadang-kadang kami anggap perlu.
Terakhir sekali kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Mr. William Chittick dan Mr. Peter Wilson yang telah mempelajari naskan buku ini, dan kepada Mrs. I.Hakimi yang telah mempersiapkan manuskrip ini untuk diterbitkan.

Teheran, 20 Sya’ban 1394H/17 Syahriwar 1353/8 September 1974