Minggu, 16 Juli 2017

AGAMA JAWA

santri, abangan, priyayi, clifford geertz, antropologi, agama jawa

Santri, abangan dan priyayi

Penulis: Clifford Geertz
Kata Pengantar: Taufiq Abdullah
Judul asli: Religion of Java
Penerbit: Komunitas Bambu
Caetakan 2017
harga Rp. 200.000,-
PESAN KE WA 0822-2083-5125

Buku ini cukup fenomenal untuk membahas keislaman masyarakat Indonesia terutama di jawa. Dari buku inilah trikotomi Islam jawa banyak diadopsi para pakar dalam analisa Islam Jawa yaitu Santri, Abangan dan Priyayi. Dalam masyarakat Jawa, ternyata telah mempengaruhi banyak orang dalam melakukan analisis baik tentang hubungan antara agama dan budaya, ataupun hubungan antara agama dan politik. Dalam diskursus interaksi antara agama, khususnya Islam, dan budaya di Jawa, pandangan Geertz telah mengilhami banyak orang untuk melihat lebih mendalam tentang interrelasi antara keduanya. Keterpengaruhan itu bisa dilihat dari beberapa pandangan yang mencoba menerapkan kerangka berfikir Geertz ataupun mereka yang ingin melakukan kritik terhadap wacana Geertz.

Buku klasik dalam studi tentang Indonesia ini disebut-sebut sebagaisalah satu yang paling berpengaruh di dalam kajian kebudayaan dan terus menimbulkan pembahasan, perdebatan akademis sekaligus menginspirasi kajian-kajian baru di tingkan internasional maupun nasional. Bahkan baru-baru ini Journal od Social Issues in Southeast Asia menyatakan sebagai The Most Influential Book Of Southeast Asian Studies. Buku ini berasal dari disertasi Clifford Geertz berdasarkan penelitian di Jawa pada 1952-1954. 

Geertz mencoba menyimpang dari tradisi antropologi umumnya yang memberi perhatian utama kepada komunitas kecil petani dan penggembala juga suku-suku terasing yang cenderung menghilang. Suatu kota kecil di Jawa Timur disebut Modjokuto dipilihnya untuk memberikan kontras terhadap kecenderungan tersebut karena kota kecil itu mempunyai penduduk yang melek huruf dengan tradisi yang tua urban, sama sekali tidak homogen sertasadar dan aktif secara politik. DI Modjokuto terjadi benturan budaya dimana Islam Hinduisme dan tradisi animisme berbaur dalam satu sistem sosial. 

Dari penelitian empiris dengan kombinasi analisis dan spekulasi yang jarang digunakan untuk memahami arti makna Jawa dan kebudayaannya, Geertz dijuluki penemu ilmu pengetahuan baru: antropologi spekulatif. Labih jauh Geertz dinyatakan ikonoklas yang menghancurkan sedemikian banyak patung berhala dalam studi kebudayaan. Geertz bersinar sebagai ilmuwan dan ahli sejarah dan kebudayan Indonesia (khususnya Jawa), juga salah seorang teoretikus antropologi paling terkemuka di duni akademis. Itu semua berawal dari buku ini dimana Geertz dengan cerdas dan kreatif mampu menggambarkan "peta budaya" yang dibentuk oleh warga dari konflik dalam kepercayaan, begitu juga persamaan serta kerukunan, lantas ide kelakuan beragama dalam kenudayaan Jawa yang dibagi menjadi: Abangan, santri, priyayi. Akhirnya melalui kajian menyeluruh tentang agama Jawa ini pembaca diajak menelusuri seluk beluk dan kedalaman kehidupan spiritual jawa serta integrasi sosial politik yang dicerminkan dalam agama, seraya menyadari bahwa kebudayaan bukanlah sesuatu yang serba utuh dan padu, melainkan penuh variasi dan diferensiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar